Lorenzo pun mengambil contoh, salah satu pemilik akun yang dianalisa adalah milik Mohamad Oda Dakhalla dan istrinya, Jaeyln Delshaun Young. Pasangan ini hidup secara terpisah dan kerap berkomunikasi lewat Twitter. Mereka pun diketahui memiliki rencana berbulan madu ke Suriah, dan bergabung bersama ISIS.

Postingan yang mereka unggah di Twitter dianggap radikal. Akhirnya, pihak otoritas FBI menangkap pasangan suami-istri ini di sebuah bandara AS pada awal bulan ini. Temuan dalam penelitian ini akhirnya memperkuat pernyataan pihak otoritas Amerika Serikat terkait propaganda yang dilakukan ISIS lewat media sosial, terutama yang menyasar warga Amerika Serikat.

''Simpatisan aktivis ISIS sangat aktif di berbagai platform internet, mulai dari forum seperti Facebook, Google+, dan Tumblr. Bahkan termasuk platform aplikasi bertukar pesan, seperti Kik, Telegram, dan lainnya. Tapi Twitter diketahui menjadi salah satu pilihan utama yang mereka ambil dalam menyebarkan pesan,'' tulis laporan tersebut.

Lorenzo menambahkan, berdasarkan hasil temuan, rata-rata simpatisan ISIS di Twitter kerap menggunakan avatar yang khas. Avatar-avatar itu antara lain bendera hitam, burung berwarna hijau, dan gambar singa. Bahkan ada yang menggunakan logo salah satu klub anggota NFL (National Football League), Detroit Lions.

''Salah satu langkah cerdik yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan avatar Detroit Lions. Hal ini menunjukan gabungan dari kebanggan Amerika di tim NFL dan simbol keberanian yang cukup populer di dunia Islam, dan sering digunakan oleh para pendukung ISIS,'' ujar Leonardo.

Baca: Tony Abbott: Islam Perlu Reformasi

Ikuti Whatsapp Channel Republika