REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pejabat keuangan AS mengatakan ISIS melakukan penjualan minyak dalam jumlah yang signifikan senilai 500 juta dolar AS dengan Pemerintah Suriah, Kamis (10/12). Sebagian minyak itu diyakini juga mengalir sampai Turki.
Pejabat Departemen Keuangan AS, Adam Szubin mengatakan militan ISIS menjual sekitar 40 juta dolar AS minyak per bulannya. Minyak kemudian diangkut menggunakan truk-truk melalui medan perang sipil.
"ISIS menjual sejumlah besar minyak pada rezim Assad. Mereka berusaha menyembelih satu sama lain dan masih terikat penjualan jutaan dolar AS," kata Szubin di London.
Menurutnya, penjualan minyak-minyak itu berakhir di tangan rezim Assad dan sebagian kecil dipakai untuk internal ISIS. Sementara sejumlah minyak juga berakhir di wilayah Kurdi dan Turki. "Beberapa melintasi perbatasan menuju Turki," tambah Szubin.
Baca juga, Siapakah Pembeli Minyak ISIS?
Szubin tidak menjelaskan apakah 40 juta dolar AS per bulan itu bertambah setiap tahunnya atau tidak. Namun menurut persiapan pengiriman, Szubin yakin ISIS telah menjual minyak dengan nilai 500 juta dolar AS.
Pemerintah Turki telah membantah membeli minyak dari ISIS. Anak Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyangkal tuduhan Rusia bahwa ia dan keluarganya mendapat keuntungan dari penyelundupan ilegal minyak dari wilayah ISIS.