REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Sebuah serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat menewaskan empat tersangka militan Alqaidah di Yaman tengah, Selasa (22/12).
Serangan pesawat tak berawak itu berlangsung dengan latar belakang meluasnya konflik Yaman yang melibatkan milisi Houthi dan kelompok yang setia pada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dengan pasukan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Sementara Alqaidah di Semananjung Arab (AQAP) berusaha mengeksploitasi.
Serangan pesawat tanpa awak itu menargetkan mobil saat mereka melewati distrik Nata di jalan yang menghubungkan Bayda dan Shabwa. Kendaraan hancur seketika dan meninggalkan emat jasad hangus di dalamnya.
Afiliasi Alqaidah mengambil alih dua kota di Yaman selatan pada awal bulan, menyebarkan para militan di jalan-jalan dan meledakkan rumah seorang komandan suku setempat. AS terus melakukan kampanye pesawat tanpa awak melawan militan, menambah serangan udara yang hampir tiap hari dilakukan koalisi Arab Saudi.
Koalisi tersebut campur tangan dalam perang pada Maret untuk mengusir Iran yang mendukung Houthi. Serangan pesawat tak berawak AS rupanya telah menewaskan beberapa pemimpin tinggi AQAP, termasuk Nasser al-Wuhayshi pada Juni lalu.