REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla mengomentari kisruh antara Arab Saudi dan Iran. Menurut Ulil, kedua negara itu memiliki masalah dalam kebebasan individu dan berpolitik.
Kendati begitu, ia menilai tradisi intelektual Syiah Iran lebih kaya dibandingkan Suni Wahabi Saudi. Iran memproduksi lebih banyak intelektual dan cendekiawan dibanding Saudi atau negara Suni secara menyeluruh.
"Sampai saat ini, kita tidak melihat ulama atau cendekiawan Suni yang setara, seperti Allama Tabatabi atau Baqir Sadr," ujar Ulil dalam kicauannya di Twitter.
Ia melanjutkan, Wahabi tidak hanya menghapuskan pemujaan terhadap makam, tapi sejarah masa lampau secara umum. Larangan terhadap pemujaan makam berubah menjadi sensor terhadap tradisi intelektual Islam.
Menurut Ulil, ia mengomentari itu tidak dalam kondisi memihak. "Saya bukan pendukung Saudi atau Iran," katanya menegaskan.