Kamis 07 Jan 2016 17:32 WIB

Vatikan Kecam Edisi Khusus Sampul Charlie Hebdo

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Lapangan St Peter di Vatikan.
Foto: AP/Riccardo De Luca
Lapangan St Peter di Vatikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sampul majalah Charlie Hebdo dikenal provokatif. Kini, majalah satire itu membuat jengkel Vatikan. Satu hari menjelang peringatan serangan teroris di sebuah kantor media di Paris yang menewaskan 12 orang, Charlie Hebdo merilis satu juta eksemplar edisi khusus.

Sampul depan majalah tersebut menggambarkan pria berjanggut yang berlumuran darah dan membawa senapan di bahunya. Edisi khusus tersebut berjudul "Setelah satu tahun: Pembunuh masih di luar sana".

Surat kabar negara Vatikan, L'Osservatore Romano, membuat komentar. Surat kabar itu mengatakan, episode ini bukan sesuatu yang baru karena di balik bendera penipu dan sekularisme tanpa kompromi, majalah Prancis sekali lagi lupa untuk tidak melakukan kekerasan atas nama agama.

"Menggunakan Tuhan untuk membenarkan kebencian adalah penghujatan autentik, seperti yang dibilang Paus Francis berkali-kali," tulisnya dilansir dari CNN, Rabu (6/1).

Kepala Charlie Hebdo Laurent Sourisseau menjelaskan ilustrasi kartun pada edisi khusus tersebut. "Ini adalah karikatur yang mewakili sosok simbolis Tuhan," katanya.

Bagi kami, ia melanjutkan, gagasan Tuhan mungkin telah membunuh teman-temannya tahun lalu. "Jadi, kami ingin memperluas visi iman tidak selalu damai, mungkin kita harus belajar hidup dengan sedikit campur tangan Tuhan," katanya menegaskan.

Setelah serangan tahun lalu, Charlie Hebdo merilis edisi dengan sketsa Nabi Muhammad yang terlihat khusyuk dan memegang tanda bertuliskan "Je Suis Charlie" atau "Saya Charlie". Namun, untuk edisi khusus setahun serangan 7 Januari, Sourisseau menegaskan sampulnya adalah Tuhan.

"Tidak, ini bukan Muhammad. Ini di atasnya. Ini Tuhan yang semua orang yakini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement