REPUBLIKA.CO.ID,  RIYADH -- Menteri Pertahanan yang juga Wakil Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman menegaskan, perang penuh antara Saudi dan Iran adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan. Perang itu adalah awal dari sebuah bencana.

"Siapapun yang mendorong hal itu adalah orang yang tidak berpikir tetap. Karena sebuah perang antara Saudi dan Iran adalah awal sebuah bencana di kawasan. Hal itu akan mempengaruhi dunia. Tenta saja kami tidak menginginkan hal tersebut," ujarnya, Jumat.

Hubungan kedua negara memanas setelah Saudi mengeksekusi ulama Syiah Nimr al-Nimr. Eksekusi mendapat protes dari Iran. Demonstran Iran bahkan merusak kantor Kedutaan Saudi di Teheran. Akibat serangan itu, Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan iran.

Pangeran yakin Riyadh bertindak benar dalam eksekusi itu karena sesuai dengan hak kedaulatan pemerintah. Ekseskusi Syeikh Nimr telah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Terdakwa terbukti bersalah dalam kasus terorisme.

Menurutnya, Iran telah terbukti ingin meningkatkan pengaruhnya di kawasan. "Eskalasi Iran telah sampai pada level tertinggi," ujarnya.

Baca juga, Ini Mungkin Alasan Kenapa Saudi Ingin Harga Minyak Rendah. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika