Senin 25 Jan 2016 17:13 WIB

Badai Salju AS Mengarah ke Inggris

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Kapten Amerika tampak sedang bermain bola salju di Dupont Circle, Washington DC, (24/1). Warga AS memilih menghabiskan waktu dengan bermain salju setelah badai salju Jonas melumpuhkan sebagian Amerika.
Foto: EPA
Kapten Amerika tampak sedang bermain bola salju di Dupont Circle, Washington DC, (24/1). Warga AS memilih menghabiskan waktu dengan bermain salju setelah badai salju Jonas melumpuhkan sebagian Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Setelah membawa badai terburuk dan menewaskan 19 orang di Amerika Serikat, pengamat cuaca memperkirakan ekor Badai Jonas akan menghantam Inggris pada Senin (25/1). Jonas telah membuat negara bagian timur Amerika babak belur dengan angin kencang dan salju setinggi tiga kaki.

Badai tersebut diperkirakan melemah saat melintasi Atlantik. Salju akan berubah jadi hujan deras di Inggris. Sebelumnya, Met Office mengeluarkan peringatan hujan deras di beberapa negara bagian seperti Skotlandia, Wales dan Inggris bagian timur laut.

Seorang juru bicara Met Office mengatakan, sisa-sisa Jonas di Inggris bisa menyebabkan banjir beser menyaingi bencana banjir pada Desember yang menenggelamkan 16 ribu rumah. "Kita perkirakan angin kencang dan hujan lebat. Potensinya sekitar 50-100 mm untuk curah hujan," kata dia, dikutip Daily Record.

Sementara wilayah Skotlandia dan timur laut bisa mencapai 150 mm. Hari ini, sekitar 85 juta warga Amerika yang terimbas Jonas harus bekerja keras untuk menggali tumpukan salju. Sebanyak 10 negara bagian mendeklarasikan keadaan darurat selama akhir pekan.

Baca juga, Salju di AS Mulai Dibersihkan.

Jonas membuat transportasi publik lumpuh, 12 ribu penerbangan dibatalkan hingga penduduk dilarang berkendara. Sebanyak 200 ribu orang terputus dari aliran listrik dan mobil-mobil terjebak di gundukan salju.

sumber : Daily Record
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement