Mereka yang menolak pemasangan ILS membentuk kelompok Stop the ILS Group. Juru bicara kelompok warga, Sven Puetter mengatakan ada lebih dari 60 ribu orang tinggal di bawah jalur penerbangan baru ini yang terentang dari Surfers Paradise hingga ke Coolangatta yang mungkin akan terdampak.
"Tentu saja kita akan sangat kecewa keputusan pemasangan ILS sudah ditetapkan begitu saja. Tapi kami tidak kecewa terhadap fakta kalau kini Gold Coast memiliki sistem ILS dan apa dampaknya bagi transportasi udara di kawasan ini,” katanya.
Di bawah cara kerja sistem pendaratan yang berlaku saat ini yaitu kinerja navigasi yang diperlukan (RNP), atau sistem visual, pilot melakukan pendekatan dari atas pantai yang ada disekitar bandara dan karenanya kebisingan pesawat hanya akan mempengaruhi warga yang tinggal di pinggiran kota yang dekat dengan bandara.
Tapi dengan sistem ILS, pesawat akan mengantre sejauh 18 kilometer dan akan melakukan pendaratan dari arah darat di Surfers Paradise ke Coolangatta. Sebuah studi independen yang ditugaskan oleh Bandara Gold Coast mendapati ada sekitar 65 persen penduduk yang hidup di bawah jalur penerbangan yang didukung ILS.
Namun sistem ini hanya akan digunakan beberapa kali setiap hari, kecuali ada cuaca buruk. Sekitar enam juta orang setahun menggunakan Bandara Gold Coast, angka diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 16 juta pada 2031.
Bertambahnya jumlah penumpang ini berarti akan ada lebih banyak pesawat, dan inilah yang dikhawatirkan warga setempat yang tinggal di bawah jalur penerbangan baru.
Wali Kota Gold Coast, Tom Tate mengatakan dia mendukung penerapan sistem ILS. "Saya mendukung keamanan bagi Gold Coast. Saya tahu akan ada semakin banyak turis dan warga lokal yang akan berdatangan dan dengan ILS ini kita tahu pesawat mereka bisa mendarat dengan aman,” katanya.
Sistem ini diharapkan akan mulai dioperasionalkan mulai tahun depan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
