REPUBLIKA.CO.ID, WAROONA -- Seekor sapi tertancap panah di perutnya selama tiga hari. Organisasi advokasi penyayang binatang RSPCA mendesak agar kasus kekejaman terhadap hewan yang belakangan ini semakin marak terjadi di Australia Barat diinvestigasi secara serius.
Polisi mengatakan mereka mendapat telepon dari sebuah pertanian di Old Bunbury Road, Lake Clifton, Kamis pagi lalu yang mendapati ada sapi kesakitan di lapangan rumput karena di perutnya menancap sebuah panah.
Sersan Jeff Taylor dari Kepolisian Waroona mengatakan diduga panah itu sudah menancap di perut sapi tersebut sejak tiga hari yang lalu ketika pemiliknya sedang berlibur. Taylor mengatakan dia belum mengetahui apakah panah itu tertancap ke perut sapi secara tidak sengaja atau tidak sengaja. Namun ia menduga panah itu ditembakkan dari jalan.
Polisi akhirnya terpaksa menembak mati hewan tersebut. Polisi Waroona mengunggah gambar sapi malang itu lewat akun Twitter mereka dan menyebut ini merupakan kasus kekejaman terhadap hewan yang mengejutkan.
Polisi Waroona meminta siapa saja yang memiliki informasi mengenai insiden ini bisa melaporkannya ke mereka. Juru bicara RSPCA mengatakan insiden ini sangat mengejutkan, apalagi jika memang dilakukan secara sengaja.
Sejumlah binatang terluka atau tewas akibat panah di Australia Barat beberapa tahun terakhir. Awal bulan ini, Departemen Taman dan Satwa Australia Barat meluncurkan investigasi atas kasus kangguru yang dipanah di dekat Mandurah.
Pada 2014, dua ekor kanguru ditembak dengan panah dalam insiden terpisah di utara Perth. Satu ekor kanguru dewasa mati di Taman Nasional Yanchep National Park setelah ditembak dengan panah dan dilindas oleh sepeda motor.
Dalam insiden lainnya, seekor kanguru jantan ditembak di bagian kakinya di klub golf Melville Glades.
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-01-27/panah-menancap-di-perut-sapi-ini-selama-3-hari/1540133
Advertisement