REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sapi pertama dan satu-satunya di dunia yang diciptakan dengan teknologi kloning buatan sendiri berhasil mencetak sejarah.
Anak sapi Brangus berusia tiga tahun bernama Eva sekarang telah memiliki anak sapi yang diperolehnya dengan cara alami. Pakar reproduksi, Simon Walton, yang menciptakan Eva mengatakan keberhasilan Eva melahirkan anak sapi menggugurkan kekhawatiran banyak pihak kalau binatang hasil kloning seperti "seperti Frankenstein".
"Eva terbukti sangat normal dalam segala hal ketika berhasil dilahirkan dari proses kloning dan tidak ada hal yang luar biasa tentang dia, selain fakta dia adalah tiruan. Ketika ia berusia sekitar 12 atau 14 bulan, kami mulai memproduksi beberapa embrio IVF dari dia dan kami pindahkan embrionya ke ternak penerima. Lalu, ketika dia berusia 21 bulan, ia secara alami kawin dengan seekor banteng dan dia hamil secara alami pada siklus pertama begitu masa kesuburannya sudah matang, terlepas bagaimana awal penciptaannya," kata Walton.
"Anak banteng itu sekarang sudah lahir dan kini berusia 6 bulan dan sangat aktif jadi sepertinya Eva menurunkan gen elitnya," ujarnya.
Sebagai sapi kloning pertama di dunia, setiap pencapaian dalam kehidupan Eva memberikan peluang pembelajaran bagi para ilmuwan.
Walton mengatakan meskipun Eva terlihat seperti tiruan yang sempurna bagi sapi lain, dia memiliki beberapa perbedaan dari sapi aslinya.
"Salah satu perbedaan yang menarik adalah dia sedikit lebih subur daripada sapi yang asli sehingga ia memiliki beberapa embrio dan tingkat kehamilan sedikit lebih tinggi," katanya.
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-02-10/sapi-kloning-pertama-di-dunia-mampu-berkembang-biak-secara-alami/1545776
Advertisement