REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Otoritas kesehatan Queensland Health telah mengonfirmasi seorang perempuan hamil di Queensland dinyatakan positif terinfeksi virus zika setelah kembali dari luar negeri.

Perempuan itu didiagnosis pada Selasa (9/1) dan pihak berwenang mengatakan, penyakit itu tak diperoleh di dalam negeri. Ini adalah kasus ketiga virus zika yang diidentifikasi di Queensland pada tahun ini.

Perempuan yang terinfeksi itu kembali dari perjalanan luar negeri pada Desember. Ia pergi ke rumah sakit Gold Coast pekan lalu dan hasil tes menegaskan ia telah terinfeksi zika. Tak ada informasi lanjutan tentang perempuan yang terinfeksi ini.

Meski demikian, Queensland Health mengatakan kasusnya terpisah dari kasus seorang perempuan yang kembali ke Gold Coast setelah bepergian dari El Salvador pada Desember, yang juga teruji positif virus zika pekan lalu.

Zika adalah penyakit yang ditularkan melalui nyamuk. Jumlahnya melonjak di seluruh Amerika Latin dan telah dikaitkan dengan kondisi disabilitas saat lahir pada anak-anak di wilayah tersebut.

Namun, survei empat tahunan di Brasil menunjukkan virus zika kemungkinan bukan penyebab mikrosefalia yang membuat bayi terlahir dengan ukuran kepala kecil yang abnormal. Para pejabat kesehatan di AS memperingatkan, vaksin untuk virus zika belum akan ditemukan segera.

Pernyataan dari Queensland Health menyebut Pemerintah Federal Australia merekomendasikan sampai informasi lebih dalam diketahui tentang virus zika, perempuan yang sedang hamil atau mereka yang aktif berusaha untuk hamil harus mempertimbangkan menunda perjalanan ke semua daerah di mana penularan virus zika terjadi.

Perempuan hamil yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke daerah yang terkena dan menderita wabah yang dicurigai sebagai zika, disarankan menemui dokter.

Ikuti Whatsapp Channel Republika