REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Sedikitnya 89 orang, termasuk 17 anak, positif mengidap virus Zika saat kasus di Kota Kanpur, India, melonjak. Menurut Departemen Kesehatan India, pada Senin (8/11), virus Zika yang ditularkan lewat gigitan nyamuk, pertama kali ditemukan pada 1947 dan menjadi epidemi di Brazil pada 2015.
Pada saat itu, ribuan bayi yang baru lahir mengalami mikrosefali, yakni kelainan yang menyebabkan ukuran kepala bayi lebih kecil. Tak hanya itu, otak juga kurang berkembang.
"Telah terjadi lonjakan kasus Zika dan departemen kesehatan sudah membentuk sejumlah tim untuk menekan penyebaran virus," kata Dr Nepal Singh, kepala medis distrik Kanpur di negara bagian terpadat India, Uttar Pradesh, kepada Reuters.
"Ada satu ibu hamil dan kami memberikan perhatian khusus kepadanya," lanjut Singh.
Kasus Zika dilaporkan muncul di sejumlah negara bagian India dalam beberapa tahun belakangan, meski kepala badan kesehatan dan kesejahteraan keluarga pemerintah Uttar Pradesh, Amit Mohan Prasaddan, mengatakan kepada Reuters bahwa ini adalah wabah pertama di negara bagian tersebut. Kasus Zika pertama di kota industri Kanpur terdeteksi pada 23 Oktober dan jumlah kasus meningkat selama sepekan terakhir.
"Hasil tes orang-orang positif karena kami gencar melakukan pelacakan kontak," kata Prasad.
Otoritas sedang meningkatkan pengawasan terhadap wabah dan membasmi jentik nyamuk.