REPUBLIKA.CO.ID, CALAIS -- Sekitar 1.000 pengungsi yang tinggal di kamp Calais diminta meninggalkan tempat tersebut, Jumat (13/2). Pejabat Pas-de-Calais mengatakan kamp yang ada di hutan itu sudah sangat tidak layak ditinggali.
"Ini adalah waktu untuk memberitahu para migran di Calais yang hidup dalam kondisi tidak layak, bahwa kami memiliki solusi untuk Anda semuanya," kata Pejabat wilayah, Fabienne Buccio, dikutip Aljazirah.
Ia mengatakan agen-agennya akan menjelaskan pada para pengungsi tujuan pemindahan dari kamp hutan. Pengungsi akan diminta memilih untuk tetap hidup di sana atau dipindahkan ke pusat pengungsi di sekitar Francis. Pengungsi diberi waktu satu pekan untuk memutuskan.
Otoritas akan kembali datang pada Senin untuk memberi saran agar mereka pindah. Pejabat setempat mengatakan ada sekitar 3.700 orang di kamp, sementara kapasitas maksimalnya adalah hanya untuk 1.500 orang.
Beberapa bulan lalu, 6.000 orang berkumpul di sana. Buccio menyarankan hanya 2.000 orang yang akan diizinkan tetap tinggal, sementara sisanya harus bersedia dipindahkan. Kamp tersebut saat itu sudah memiliki sejumlah toko, mesjid, gereja hingga sekolah yang dibangun pengungsi dan sukarelawan.
Baca juga, Lebih dari Satu Juta Migran Tiba di Eropa.