Selasa 16 Feb 2016 22:18 WIB

Pertumbuhan Penduduk Naik Tajam, Australia Diminta Perlambat Laju Imigrasi

Red:
Bob Carr
Foto: abc news
Bob Carr

Mantan Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr, mengatakan, tingkat pertumbuhan penduduk di Australia yang ‘bergaya negara dunia ketiga/negara berkembang’ bisa diatasi dengan memotong imigrasi. Target setidaknya sepertiga dari jumlah sekarang.

Berbicara di Sydney, Selasa (16/2) pagi, Bob Carr mengatakan, pertumbuhan penduduk Australia, akibat rekor migrasi dari luar negeri, menjadi kekhawatiran yang signifikan.

Ia menyerukan agar Australia mempertimbangkan untuk mengurangi arus masuk imigrasi setidaknya sepertiga dan mungkin hingga 50%. Dia mengatakan, pertumbuhan penduduk yang tak realistis itu menimbulkan tekanan pada sektor perumahan dan meningkatkan kepadatan kota.

Komentar mantan Menlu Bob ini muncul setelah penduduk Australia secara resmi mencapai 24 juta orang, tak lama setelah Selasa (16/2) pukul 12 dini hari menurut data ‘jam populasi’ Biro Statistik Australia. Jam populasi menambahkan satu orang tambahan ke dalam populasi Australia setiap satu menit dan 31 detik. Warga Australia yang baru terlahir di Negeri Kanguru, atau benar-benar pendatang baru.

Mantan Menlu Bob memperingatkan, Australia tak bisa terus tumbuh pada tingkat saat ini. "Populasi kami tumbuh terlalu cepat. Ini hasil dari apa yang saya sebutkan sebagai program imigrasi mentah, industrial, dan dipaksakan," jelasnya.

Ia mengatakan, penduduk negara ini jauh lebih besar dari "apa yang kami butuhkan dan apa yang bisa kami serap, secara lingkungan dan ekonomi."

"Dan hal ini didasarkan pada model ekonomi yang tak sempurna – yang artinya, kami perlu membangun populasi dalam negeri. Padahal, perjanjian perdagangan bebas sebenarnya telah membuka wilayah utara Australia sebagai pasar produk kepada seluruh dunia,” terangnya.

Mantan Menlu Bob mengungkapkan, "Saya hanya berpikir kami perlu memikirkan kembali ini. Kami punya hambatan lingkungan akut mengingat fitur-fitur khusus dari benua ini, termasuk yang paling teratas saya pikir, pola curah hujan yang sangat tak menentu dan tanah kami yang tipis."

Ia juga mengatakan, kepadatan penduduk yang tumbuh di pantai timur bisa menimbulkan perubahan terhadap gaya hidup Australia.

Bob Carr mengatakan, langkah-langkah yang diusulkannya untuk memperlambat pertumbuhan penduduk Australia tak memiliki "niatan untuk membuat Australia terlihat kejam."

"Pertama-tama, Australia mempunyai 28% populasi yang lahir di luar negeri. Itu adalah hal yang indah. Secara tak layak, itu baik. Kami menjalani tingkat populasi yang sangat tinggi. Ini adalah skema murah hari yang non-diskriminatif. Saya ingin melihat arus masuk pengungsi setidaknya dijaga,” kemukanya.

Ia menambahkan, "Tapi kami sedang menggunakan imigrasi untuk mendapatkan tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi dari negara maju di dunia. Tingkat pertumbuhan penduduk kami lebih tinggi dari Indonesia, yang mendapat status negara berkembang."

Bob Carr mengatakan, ia hanya ingin Australia untuk melihat dampak dari kebijakan saat ini, yang ia sebut mendorong "kemacetan di kota-kota dan melonjaknya biaya rumah.”

"Apakah itu kepentingan terbaik kami untuk menambah populasi Sydney dan Melbourne, misalnya, 100 ribu jiwa setiap setiap tahun?" tanyanya.

Ketika ditanya apa yang akan ia katakan kepada keluarga imigran yang ingin membawa kerabat mereka ke Australia sebagai bagian dari program reuni keluarga, Bob Carr mengatakan "Dapatkah saya memperjelas ini ... kami akan selalu menjadi negara imigran."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement