Selasa 23 Feb 2016 08:00 WIB

13 Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Kabul

Bom bunuh diri, ilustrasi
Foto: articles.sfgate.com
Bom bunuh diri, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Setidaknya 13 orang, sembilan di antaranya adalah warga sipil, tewas pada Senin (22/2) akibat bom bunuh diri yang menarget kepolisian Afghanistan di kawasan barat laut Kabul.

Kelompok gerilyawan Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sasaran utama pelaku bom bunuh diri adalah kepala kepolisian daerah, yang kemudian hanya menderita luka-luka. Insiden itu terjadi menjelang perundingan empat pihak di Kabul dalam upaya menghidupkan kembali proses perdamaian antara pemerintah dan Taliban serta mengakhiri perang selama 14 tahun.
 
"Sebanyak 13 orang tewas, sembilan warga sipil dan empat anggota polisi. Selain itu, 19 lainnya terluka dan 17 di antaranya adalah warga sipil," kata kepala kepolisian Provinsi Parwan, Mohammed Zaman Mamozai.
 
Keterangan berbeda disampaikan juru bicara gubernur provinsi, Wahid Seddiqi, yang menyatakan jumlah korban adalah 14 orang (enam polisi dan delapan warga sipil). Ia juga mengatakan pengebom mengendarai sepeda motor.
 
Serangan itu terjadi di distrik Siagerd, sekitar 60 km barat laut Kabul, sebuah wilayah pegunungan terpencil yang menjadi basis kuat Taliban.
 
Seddiqi mengatakan target serangan bom bunuh diri adalah komandan Kepolisian Lokal Afghanistan (ALP), pasukan keamanan bentukan Amerika Serikat pada 2010 untuk membantu pemerintah memerangi gerilyawan. ALP sering kali dituduh melanggar hak asasi manusia dan kerap menjadi target operasi Taliban.
 
Taliban sendiri telah mengintensifkan gerakan mereka sejak berakhirnya misi perang NATO pada akhir 2014 dengan serangan-serangan bom di berbagai wilayah Afghanistan.
 
Namun pemerintah Afghanistan, bersama Cina, Pakistan, dan Amerika Serikat, juga meningkatkan upaya untuk memulai kembali perundingan damai dengan kelompok-kelompok gerilyawan setelah sempat dihentikan pada pertengahan tahun lalu. Putaran keempat perundingan tersebut akan kembali digelar pada Kamis di Kabul.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement