Rabu 24 Feb 2016 21:11 WIB

Pasukan Khusus Prancis Diam-Diam Lancarkan Perang di Libya

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Pasukan militer Prancis
Foto: Reuters
Pasukan militer Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Surat kabar Prancis Le Monde melaporkan pada Rabu (24/2), bahwa pasukan khusus dan komando intelijen Prancis melancarkan operasi rahasia melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Libya. Operasi bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Britania.

Laporan mengatakan, Presiden Prancis Francois Hollande telah meresmikan aksi militer 'tak resmi' oleh satuan elit Angkatan Bersenjata dan dinas rahasia DSGE di Libya. Operasi menargetkan serangan melawan para pemimpin kelompok radikal ISIS, dalam upaya memperlambat pertumbuhan mereka di negara tersebut.

Kementerian Pertahanan Prancis menolak mengomentari laporan Le Monde. Tapi sumber yang dekat dengan Menteri Pertahanan Jean-Yves Le Drian menagtakan, ia mendapat perintah penyelidikan terhadap pelanggaran kerahasiaan Pertahanan Nasional. Kini mereka sedang mengidentifikasi sumber-sumber laporan.

Presiden Hollande mengatakan, Prancis telah menyatakan berperang melawan ISIS sejak insiden serangan Paris yang menewaskan 130 jiwa itu.

Departemen Pertahanan sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa pesawat Prancis baru saja melakukan pengintaian di atas Libya. Laporan juga mengkonfirmasi bahwa Prancis telah mendirikan pangkalan militer di utara Niger berbatasan dengan Libya.

Le Monde mengatakan, intelijen Prancis telah memulai serangan sebelumnya bulan November. Serangan disebut menewaskan pemimpin senior ISIS di Libya, Nom de Guerre Abu Nabil.

Le Monde menambahkan, blogger spesialis juga telah melaporkan adanya penampakan pasukan khusus Prancis di timur Libya sejak pertangahan Februari. Ia mengutip pejabat pertahanan senior Prancis yang mengatakan hal terakhir yang harus dilakukan adalah ikut campur tangan di Libya.

"Kita harus menghindari setiap keterlibatan militer yang berlebihan, tetapi bertindak secara diam-diam," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement