Kamis 03 Mar 2016 11:52 WIB

Perbedaan Gaji Manajer Pria-Wanita di Australia Capai Rp 1 Miliar

Red:
Laporan terbaru mengatakan manajer pria bisa mendapatkan bayaran $ 600 ribu lebih tinggi dari manajer wanita.
Foto: AAP: Alan Porritt
Laporan terbaru mengatakan manajer pria bisa mendapatkan bayaran $ 600 ribu lebih tinggi dari manajer wanita.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah penelitian terbaru menunjukkan perbedaan gaji antara manajer pria dan wanita di Australia bisa mencapai $ 100 ribu (sekitar Rp 1 miliar) setahun. Para manager wanita mendapat bayaran yang lebih rendah dibanding pria dalam posisi yang sama.

Dalam laporan Pemahaman Terhadap Kesetaraan Gender tahun 2016 di Australia Barat menyebutkan dalam masa 10 tahun, bila pria dan wanita mengikuti jenjang yang sama untuk mencapai posisi puncak, maka pria akan bisa mendapat bayaran $ 600 ribu lebih banyak dibandingkan wanita dalam posisi yang sama.

Dari data yang dikumpulkan disebutkan wanita yang berada dalam posisi puncak di Australia rata-rata mendapat bayaran $ 244 ribu setahun, sementara pria mendapat bayaran $ 343 ribu.

Laporan ini menggunakan data dari sekitar 12 ribu perusahaan yang memiliki sekitar 4 juta pekerja, sekitar 40 persen dari keseluruhan pegawai di Australia.

Pembuat laporan, Associate Professor Rebecca Cassells mengatakan meskipun sudah ada banyak wanita yang menduduki jabatan puncak, bayaran yang lebih rendah, diskriminasi soal gaji, dan perbedaan dalam cara perekrutan menjadi sebab adanya perbedaan gaji antara pria dan wanita.

"Khususnya bagi jabatan senior, pria besar kemungkinan akan mendapatkan tingkat gaji lebih tinggi dibandingkan wanita. Jadi jelas sekali ada bias dalam perekrutan, dan wanita tidak mendapatkan jabatan yang tinggi." katanya.

Menurut Cassels, dengan pria mendapat gaji lebih tinggi, maka bonus yang mereka dapatkan juga lebih tinggi, rata-rata 8 persen lebih tinggi.

Dia mengatakan bukanlah tanggung jawab wanita untuk meminta agar gaji mereka dibayar lebih tinggi.

"Yang diperlukan adalah perusahaan melihat wanita atau pria tergantung pada nilai mereka, bukan karena jenis kelamin," kata Cassels.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement