REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Meskipun Taliban tetap keras kepala mengenai proses perdamaian, rakyat Afghanistan memandang upaya Kelompok Koordinasi Empat-Pihak (QCG) dengan optimisme untuk membawa kelompok gerilyawan itu ke meja perundingan.
QCG, yang terdiri atas Afghanistan, Pakistan, Cina dan Amerika Serikat, mengadakan pertemuan keempatnya pada 23 Februari di Ibu Kota Afghanistan, Kabul. kelompok ini mengumumkan pembicaraan langsung antara Taliban dan Pemerintah Afghanistan mungkin diselenggarakan pada pekan pertama Maret. Tujuan pertemuan tersebut untuk mengakhiri konflik berlarut-larut di Afghanistan.
Kelompok Taliban menolak tawaran itu di dalam satu pernyataan pada Sabtu (5/3), dan mengatakan upaya perdamaian tersebut adalah perbuatan yang tak berarti. Namun rakyat Afghanistan dari segala lapisan masyarakat berharap upaya perdamaian yang didukung masyarakat internasional itu akan secara bertahap mulai membuahkan hasil.
Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani di dalam pidatonya dalam pertemuan dengan Parlemen pada Ahad (6/3) menyeru Talibat agar menghentikan perang dan bergabung dalam proses perdamaian. Ia juga menyatakan mewujudkan perdamaian dan kestabilan di Afghanistan akan menguntungkan semua pihak termasuk Taliban.
Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan Hazrat Omar Zakhilwal mengatakan kepada media lokal ia optimistis pembicaraan langsung antara kelompok Taliban dan Pemerintah Afghanistan akan berlangsung pada pertengahan Maret. Ia juga menyatakan Islamabad telah berjanji akan memfasilitasi penyelenggaraan konferensi gabungan ulama atau tokoh agama yang berpengaruh untuk mengeluarkna fatwa, atau putusan agama, guna mencela kerusuhan yang terjadi di Afghanistan sebagai tidak Islami.
Baca juga: Sejarah Hari Ini: Sutradara Perempuan Pertama Menerima Oscar