Senin 14 Mar 2016 11:04 WIB

KBRI Ankara Belum Dapat Info Korban WNI

Rep: Rr Laeny S/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kepolisian, pemadam kebakaran, dan medis bekerja di lokasi pengeboman di Ankara, Turki, Ahad (13/3).
Foto: AFP
Petugas kepolisian, pemadam kebakaran, dan medis bekerja di lokasi pengeboman di Ankara, Turki, Ahad (13/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui kementerian luar negeri (Kemenlu) Indonesia mengutuk serangan bom yang terjadi di kawasan Kızılay, Pusat Kota Ankara, Ahad (13/3).

Hingga pukul 23.00 waktu setempat, serangan tersebut dilaporkan telah menyebabkan korban 34 orang meninggal dan 125 orang korban luka-luka. “Pemerintah dan masyarakat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada pemerintah dan rakyat Turki khususnya kepada korban dan keluarga korban,” ujar pernyataan Kemenlu Indonesia seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (14/3).

Hingga siaran pers ini dikeluarkan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara belum mendapat informasi adanya korban WNI, namun KBRI Ankara terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.

Berdasarkan catatan KBRI Ankara, terdapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar bekerja di sebagai pekerja professional dan mahasiswa. KBRI Ankara telah mengimbau WNI di Turki untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta menghindari pusat-pusat keramaian yang rawan menjadi sasaran serangan.

Bagi warga negara Indonesia (WNI) yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor hotline KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement