Ahad 20 Mar 2016 01:40 WIB

Tersangka Teror Paris Sempat Ingin Ledakkan Dirinya

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Ambulans berwarna kuning diduga membawa tersangka teror Paris yang paling dicari Salah Abdeslam ke sebuah penjara di Bruges, Prancis, (19/3).
Foto: Reuters
Ambulans berwarna kuning diduga membawa tersangka teror Paris yang paling dicari Salah Abdeslam ke sebuah penjara di Bruges, Prancis, (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Salah Abdeslam merupakan tersangka utama dalam penyerangan Paris pada 13 November lalu. Dalam sebuah investigasi yang berlangsung pada Sabtu (19/3), Abdeslam mengaku bahwa ia berniat untuk melakukan bom bunuh diri di stadion nasional Prancis, Stade de France pada saat penyerangan Paris berlangsung.

Akan tetapi, Abdeslam mengurungkan niatnya dan tidak jadi meledakkan diri.

"Salah Abdesalam, dalam interogasi yang dilakukan hari ini oleh investigator, telah mengakui itu. Dia ingin meledakkan dirinya di Stade de France dan dia mengurungkan niatnya," ungkap Francois Molins.

Meski sudah ada pengakuan dari Abdesalam, Molins menilai bahwa pernyataan Abdesalam tidak boleh diterima begitu saja. Sebaliknya, Molins menilai pernyataan Abdesalam perlu dianalisa dengan kewaspadaan, dikutip Reuters.

Abdeslam adalah salah satu buron yang paling dicari oleh pemerintah Perancis dan Belgia terkait serangan Paris 2015. Pihak berwenang Belgia memegang 10 nama yang diduga terlibat dengan dia, tapi belum memberikan laporan terkait keberadaan buronan ini. Ada yang berspekulasi, Abdeslam mungkin melarikan diri ke Suriah.

Peneliti percaya, sebagian besar perencanaan dan persiapan dalam insiden November silam dilakukan di Brussels oleh warga negara Prancis dan Belgia. Mereka terindikasi memiliki keterlibatan dengan ISIS di Suriah. Para pejabat Prancis mengatakan, Belgia lemah dalam memantau kegiatan ratusan militan yang kembali dari Suriah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement