REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Presiden Kuba Raul Castro akhirnya bertemu dengan Presiden Barack Obama yang melakukan kunjungan bersejarahnya ke Havana. Dalam pertemuan, pada Selasa (22/3), Castro mendesak Obama untuk mengangkat embargo perdagangan AS dan mengembalikan Teluk Guantanamo.
Dilansir Aljazirah, dalam pertemuan bersejarah itu Castro memuji langkah-langkah terakhir Obama untuk melonggarkan kontrol terhadap Kuba sebagai sesuatu yang positif. Tapi menurutnya masih belum cukup. Ia meminta AS mengembalikan pangkalan angkatan laut di Teluk Guantanamo dan mengangkat embargo perdagangan AS.
"Itu penting, karena blokade tetap di tempat dan mengandung unsur-unsur yang mengecewakan," kata Castro.
Titik nyala hubungan bilateral AS-Kuba adalah embargo perdagangan yang diberlakukan kepada Havana pada 1962 oleh mantan presiden John F Kennedy. Pada tahun yang sama, pergerakan rudal nuklir dari Uni Soviet ke Kuba membawa mereka dekat dengan perang nuklir.
"Embargo akan segera berakhir, tapi kapan tepatnya saya tak bisa memastikan," ujar Obama di konferensi pers.
Obama datang ke Kuba dengan janji menekan para pemimpinnya terkait isu hak asasi manusia dan kebebasan politik. Ia bersumpah bahwa kujungan presiden AS ke Kuba untuk menekankan hal-hal itu.
(baca: Obama Datang, Konser Rolling Stones di Kuba Ditunda)