Rabu 23 Mar 2016 08:00 WIB

Pemimpin Komunitas Muslim di London Kecam Serangan di Brussels

Rep: c18/ Red: Bilal Ramadhan
Penumpang dievakuasi dari gedung terminal setelah ledakan di Bandara Brussels di Zaventem dekat Brussels, Belgia, Selasa (22/3).
Foto: EPA / JONAS Roosens
Penumpang dievakuasi dari gedung terminal setelah ledakan di Bandara Brussels di Zaventem dekat Brussels, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komunitas muslim di London, Inggris bersama pemimpin mereka mengecam bom di Brussels, Senin (21/3) kemarin. Kritik itu disampaikan dalam sebuah rilis yang ditandatangani sekitar 100 pemimpin komunitas muslim.

"Kami turut berduka cita kepada keluarga dan rekan yang menjdai korban bom Brussels dan sejumlah peristiwa serupa di Istanbul beberpa waktu lalu," kata salah seorang pemimpin komunitas muslim dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Cityam, Rabu (23/3).

Dalam pernyataan tersebut, pemimpin komunitas muslim di Inggris bersatu mengecam peristiwa mengerikan ini. Mereka mengatakan pelaku bom tersebut tidak mewakili siapa pun kecuali diri mereka sendiri. Peristiwa serupa sebenarnya mengakibatkan peningkatan kejahatan kebencian rasial dan agama.

"Kami mengimbau semua masyarakat berdiri bersama penuh solidaritas dan tidak terlibat dalam kebencian. Kita tidak harus membiarkan teroris memisahkan kita," kata pernyatan tersebut.

Secara khusus, pimpinan komunitas muslim di Inggris mengapresiasi kepolisian yang cepat tanggap dalam peristiwa tersebut. Aparat terintegrasi untuk dan siap untuk menangkal segala bentuk terorisme, kekrasan dan kebencian.

Sebelumnya, dua ledakan diaporkan terjadi di Bandara Zaventem, Brussels, Belgia, Senin (21/3). Ledakan ini terjadi empat hari setelah pelaku teror Paris, Salah Abdeslam, ditangkap di Brussels.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement