Sabtu 26 Mar 2016 18:33 WIB

Polisi Luput Tekan Abdeslam Soal Rencana Usai Bom Paris

Kepolisian Prancis merilis foto Abdeslam Salah yang diduga salah satu penyerang dalam teror Paris
Foto:

Presiden Turki pekan ini mengkritik Pemerintah Belgia atas kegagalannya melacak pelaku pengeboman bersaudara, Brahim, seorang terpidana perampok bersenjata yang dideportasi tahun lalu dan yang meledakkan dirinya sendiri di Bandara Brussels, Selasa (22/3) lalu, dan Khalid yang meledakkan bom rompi di stasiun kereta metro di pusat Kota Brussel sejam kemudian.

Perdana Menteri Belgia, Kamis (24/3), menolak pengunduran diri yang diajukan oleh menteri dalam negeri dan kehakiman atas kegagalannya tersebut. Abdeslam juga diyakini mengemudikan mobil yang membawa pelaku ketiga bom bunuh diri Brussels, Najim Laachraoui, dari Hungaria ke Austria pada September tahun lalu.

Menurut laporan Le Monde, Abdeslam ditunjukkan beberapa foto saudara-saudara Bakraoui sehari setelah penangkapannya dan menjawab, "Saya tidak kenal mereka". Media tersebut mewartakan dia tidak ditekan pada persoalan tersebut setelah jawaban itu.

BFM TV melaporkan, Abdeslam ditunjukkan satu foto Laachraoui dan jawabannya sama, menyangkal kenal dengannya. Sedikitnya 31 orang tewas pada peledakan bom bunuh diri di bandara dan stasiun kereta metro di Brussels, Selasa (22/3) lalu.

Serupa dengan serangan Paris, serangan tersebut juga diklaim oleh kelompok garis keras ISIS. Pembantaian tersebut menimbulkan pertanyaan baru tentang kemampuan Uni Eropa dalam menanggapi secara efektif dan terkoordinasi terhadap ancaman ISIS.

Dalam interogasi, Abdeslam mengulangi pengakuannya kepada penyidik bahwa dia mengurungkan diri sebagai pelaku bom bunuh diri di Paris pada menit-menit akhir, demikian laporan media. Dia menyatakan, perannya dalam serangan di Paris tidak penting karena hanya bertindak sebagai sopir dan orang yang menyediakan kendaraan serta akomodasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement