Selasa 29 Mar 2016 12:51 WIB

British Museum Diminta Kembalikan Perisai Aborijin yang Diambil Kapten Cook

Sejumlah warga masyarakat aborigin Gweagal meminta agar perisai nenek moyang mereka tetap berada di Australia.
Foto: abc
Sejumlah warga masyarakat aborigin Gweagal meminta agar perisai nenek moyang mereka tetap berada di Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Sejumlah warga aborijin dari masyarakat Gweagal di New South Wales, Australia, meminta British Museum mengembalikan sebuah perisai kayu yang diambil oleh Kapten Cook saat tiba di Botany Bay pada 1770.

Perisai masyarakat Gweagal itu kini disimpan di British Museum, namun sedang dipinjamkan untuk dipamerkan di National Museum Australia di Canberra. Seorang warga bernama Rodney Kelly mengaku sebagai keturunan langsung dari pejuang aborijin yang memiliki dan mempergunakan perisai ini.

Pada Ahad (27/3) pihak keluarga ini mengeluarkan pernyataan yang meminta agar British Museum mengembalikan barang peninggalan nenek moyang mereka itu dalam tiga bulan ini.

"Kami keturunan orang Gweagal dari suku Dharawal dan merupakan pemilik seluruh peninggalan yang diproduksi dan ditemukan di daerah Gweagal. Kami mengklaim seluruh peninggalan itu milik kami dan meminta agar segera dikembalikan kepada kami," kata Kelly.

Kelly menjelaskan perisai ini merupakan alat perang yang dimiliki pejuang aborigin bernama Cooman, yang merupakan kakek moyangnya dari enam gerenasi terdahulu.

"Perisai yang disimpan di British Museum dan kini dipamerkan di National Museum Australia, dicuri dari moyang kami, pejuang bernama Cooman dari masyarakat Gweagal saat bertemu Kapten Cook dan pasukannya dari kapal Endeavour pada 1770 di daerah Gweagal dan Bidjigal, yang kini dikenal sebagai daerah Botany Bay, New South Wales," kata Kelly.

"Kami ingin agar peninggalan Gweagal disimpan di tengah-tengah masyarakat Gweagal sendiri, dan tidak meninggalkan Australia dalam kondisi apa pun tanpa seizin tetua suku Gweagal," katanya.

Saat perisai ini ditampilkan di Canberra tahun lalu, kepala museum yang membidangi urusan penduduk asli, Peter Yu mengatakan hal ini tidak mudah dilakukan.

"Tentu saja saya ingin agar semua benda-benda itu di tempat di sini. Apakah itu akan terwujud selama hidup saya, mungkin tidak. Namun kita perlu meninggalkan segala perdebatan terkait hal ini," kata Yu yang juga keturunan aborijin.

Pameran bertajuk The Encounters di National Museum Australia ini selesai digelar Ahad.

 

Baca: Kelompok Abu Sayyaf Diduga Dalang Penculikan 10 WNI

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-03-29/british-museum-diminta-kembalikan-perisai-aborigin-yang-diambil-kapten-cook/1563556
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement