REPUBLIKA.CO.ID, PASIFIK -- Bagi kebanyakan manusia moderen, uang itu berupa kertas dan logam, tapi hidup ternyata lebih rumit bagi komunitas suku Yap yang sering menggunakan koin terbuat dari batu, mata uang fisik terbesar di dunia.
Koin suku Yap yang besar dan bulat dengan lubang di tengahnya, awalnya, digali dari ‘kepulauan batu’ di Palau selatan dan diangkat ke Yap dengan kano dan rakit.
Dianggap paling tradisional dari semua pulau-pulau Mikronesia di Pasifik utara, Yap terletak di sebelah timur Palau dan sebelah barat dari tiga pulau utama lainnya yang bersama-sama membentuk Negara Federasi Mikronesia (FSM).
Ekspedisi pencarian batu itu sungguh berbahaya, mengorbankan banyak pria dan kapal. Nilai mata uang itu, saat ini, berbasis pada takaran yang setara dalam ukuran dan sejarah mereka.
Koin batu itu berkisar antara 3,5 cm hingga 4 meter dalam diameternya. Salah satu situs di Yap -di mana jalur tua menyeberangi tanah suci yang pernah menjadi tuan rumah pertemuan para kepala, yang dikelilingi oleh puluhan batu besar -tengah dipertimbangkan untuk masuk dalam Daftar Warisan Dunia.