Jumat 01 Apr 2016 21:04 WIB

Polisi Selidiki Runtuhnya Jalan Layang di India

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Runtuhnya jalan layang di Kolkata mengakibatkan lebih dari 100 orang terperangkap, Kamis (31/3).
Foto: india express
Runtuhnya jalan layang di Kolkata mengakibatkan lebih dari 100 orang terperangkap, Kamis (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Kepolisian India, Jumat (1/4), mulai membuka kasus kemungkinan pembunuhan oleh perusahaan pembangunan jalan layang yang runtuh beberapa waktu lalu. Tragedi itu menewaskan sedikitnya 23 orang dan melukai puluhan lainnya.

Menurut situs perusahaan, jalan layang Vivekananda sepanjang dua kilometer tersebut dibangun oleh perusahaan India, IVRCL. Pada Jumat, sahamnya jatuh enam persen ketika polisi mengumumkan pembukaan kasus kemungkinan pembunuhan.

Pejabat lokal IVRCL diisolasi dan diinterogasi oleh tim kepolisian di markas perusahaan di kota Hyderabad. Manager senior IVRCL telah mendapat kecaman nasional setelah mengatakan bahwa bencana itu adalah takdir Tuhan.

"Kami tidak menggunakan kualitas material yang rendah dan kami akan bekerja sama dengan penyidik," kata Direktur Operasi Perusahaan, A.G.K. Murthy pada reporter. Menurutnya, perusahaan juga sangat terkejut dengan kejadian ini.

Sementara, tim penyelamat terus melakukan pencarian korban. Meski harapan untuk menemukan korban selamat semakin tipis. Tim bekerja membersihkan puing beton dan besi sepanjang malam dengan krane dan palu.

Jalan layang yang runtuh sepanjang 100 meter itu menghantam pedestrian, kendaraan dan bangunan-bangunan semi permanen di bawahnya. Sekitar 90 orang berhasil diselamatkan. Sebagian besar menderita luka trauma serius.

"Masih tidak bisa dipastikan apakah ada jasad di bawah puing," kata Wakil Inspektur Jenderal Pasukan Respon Bencana Nasional, S.S Guleria pada televisi Reuters. Ia juga mengatakan bahwa operasi penyelamatan telah hampir selesai. (Jalan Layang Runtuh, Minim Inspeksi dan Material).

"Tidak ada kemungkinan untuk menemukan korban yang masih hidup," katanya. Tidak jelas juga berapa orang yang masih terjebak di dalam reruntuhan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement