REPUBLIKA.CO.ID, NAYPIDAW-- Aung San Suu Kyi akan mereduksi jumlah kementerian dalam pemerintahan baru Myanmar. Dia tidak akan mengambil alih jabatan menteri pendidikan dan energi, tapi masih akan menjadi menteri luar negeri dan menteri di kantor presiden.
Parlemen juga telah mengusulkan memberinya peran konsuler negara, posisi baru yang mirip dengan perdana menteri.
Suu Kyi yang memimpin partai pemenang pemilu Liga Nasional Demokrasi (NLD) secara konstitusional dilarang menjadi presiden karena kewarganegaraan asing anak-anaknya.
Meski demikian, dia bersumpah menjalankan negara dari balik layar. Sementara teman dan sekutunya yang baru memilh Presiden Htin Kyaw. Dua mantan pegawai negara sipil telah dinominasikan mengambil alih kementerian pendidikan dan energi.
Baca juga, Isi Lengkap Petisi Pencabutan Nobel Perdamaian Suu Kyi.