Kamis 14 Apr 2016 22:34 WIB

Milisi Membunuh 13 Loyalis Yaman Saat Gencatan Senjata

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ilham
Militan Houthi di Yaman.
Foto: AP
Militan Houthi di Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, MARIB -- Sumber militer, Kamis (14/4), mengatakan, sedikitnya 13 loyalis pro-pemerintah tewas dalam serangan milisi terhadap posisi mereka di dekat ibu kota Yaman. Serangan ini terjadi saat gencatan senjata yang dimediasi perserikatan bangsa-bangsa (PBB) tengah berjalan.

Pemberontak menyerang posisi pejuang yang mendukung pemerintah Yaman di teluk Nihm, sebelah timur laut Sanaa. Bentrokan di wilayah ini telah terjadi selama dua pekan terakhir meskipun pihak yang bertikai tersebut berjanji untuk mematuhi gencatan senjata Yaman yang mulai berlaku pada hari Ahad (10/4), tengah malam.

"Sejumlah milisi yang didukung Iran juga tewas dalam pertempuran yang meletus setelah serangan Rabu (13/4),’’ kata sumber-sumber militer pendukung pemerintah Yaman seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (14/4).

Gencatan senjata dimaksudkan untuk membuka jalan bagi perundingan perdamaian Yaman yang rencananya digelar di Kuwait Senin (18/4), besok. Sumber-sumber militer mengatakan pada Rabu, milisi telah membunuh seorang perwira loyalis yang senior dan melukai enam tentara di Nihm.

Dua anggota pro-pemerintah dan seorang pemberontak juga tewas dalam bentrokan lain di timur Sanaa. Sementara di provinsi Shabwa, pemberontak menembakkan mortir di sekitar desa. "Tiga anak yang berusia antara enam dan 10 tahun tewas,’’ menurut seorang pejabat provinsi.

Arab Saudi dan sekutunya mendukung pemerintah Yaman sedangkan milisi Houthi didukung Iran dan mereka menguasai ibu kota negara itu yaitu Sanaa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement