Menariknya, tak ada perbedaan utama antara pria dan perempuan dalam hal jam kerja optimal yang ditemukan. Para peneliti mengatakan, temuan mereka menjadi sangat penting, khususnya, ketika banyak negara menaikkan usia pensiun mereka.
Profesor Colin mengatakan, studi di masa depan harus melihat bagaimana dimensi lain dari kesehatan dipengaruhi pekerjaan.
Ia menyebut, hal yang juga akan menarik untuk menentukan jam kerja optimal perpekan di negara yang berbeda.
"Jika jumlah jam kerja tak memuncak di tempat yang sama, mungkin ada alasan sistemik untuk perbedaan itu, misalnya Australia memiliki cuti tahunan 4 minggu yang cenderung lebih panjang dari Jepang," jelasnya.
Ia menyambung, "Jadi kemungkinan untuk menyegarkan tubuh dan otak anda mungkin penting dalam menentukan puncak jam kerja yang optimal."