Selasa 03 May 2016 04:50 WIB

Perusahaan Inggris Mengaku Racuni Warga Korsel

Perempuan Korea/ilustrasi
Foto: tharum.com
Perempuan Korea/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan yang bermarkas di Inggris, Reckitt Benckiser, untuk pertama kalinya mengakui telah menjual produk penghilang kelembaban yang menewaskan warga Korea Selatan. 

Pimpinan perusahaan Reckitt Benckiser untuk Korea Selatan, Ataur Safdar, diserang oleh anggota keluarga yang marah saat dia menyampaikan pernyataan maaf di sebuah hotel di Seoul pada Senin (2/5). 

Reckitt Benckiser adalah salah satu pihak yang produknya dianggap menyebabkan kematian dan mereka sudah menawarkan ganti rugi. Sekitar 100 orang meninggal karena menghirup produk tersebut sementara ratusan lainnya dilaporkan cedera.

Reckitt Benckiser menarik produknya dari pasar setelah pemerintah Korea Selatan mengisyaratkan kaitan antara bahan kimia untuk mensterilkan penghilang kelembaban dengan gangguan kesehatan terhadap paru-paru pada tahun 2011.

"Ini adalah untuk pertama kalinya kami menyatakan tanggung jawab sepenuhnya, dan kami menawarkan permintaan maaf lengkap dan sepenuhnya. Kami terlambat, lima tahun sudah terlewatkan," kata Safdar seperti dilansir BBC News.

Dia menambahkan perusahaan membentuk dana kemanusiaan bernilai jutaan dolar bagi para korban dan keluarga mereka. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan hamil.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement