Sabtu 07 May 2016 13:00 WIB

PBB: Ditemukan Lebih dari 50 Kuburan Massal Diduga Korban ISIS

Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.
Foto: Reuters
Pengungsi di Irak dan Suriah korban kebiadaban ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Utusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk misi bantuan untuk Irak Jan Kubis mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa lebih dari 50 kuburan massal sejauh ini telah ditemukan di bagian Irak yang sebelumnya dikuasai oleh Kelompok ISIS.

Baru-baru ini, kuburan-kuburan masal ditemukan di kota Ramadi pada April lalu, dan di dalamnya terdapat sekitar 40 jasad. Kubis mengatakan masyarakat internasional harus 'mengambil langkah-langkah untuk memastikan pertanggung-jawaban' para gerilyawan ISIS.

Tentara Irak merebut kembali sebagian dari Ramadi yang semula dikuasai ISIS pada bulan Desember 2015. ISIS menguasai bagian itu sejak Mei 2015.

Sejumlah pertempuran masih berlangsung di beberapa lokasi sampai Februari 2016, ketika akhirnya kota itu jatuh sepenuhnya kembali di bawah kendali pemerintah.

Tulang belulang manusia juga ditemukan di kuburan massal di dekat Sinjar di Irak utara, sekitar Anbar di Irak barat dan di Tikrit di Irak utara. Orang-orang yang menjadi sasaran ISIS antara lain masyarakat tradisional, tentara Irak, perempuan dan warga minoritas Yazidi.

"Saya mengutuk sekeras-kerasnya pembunuhan , penculikan, pemerkosaan dan penyiksaan warga Irak oleh ISIS yang terus berlanjut, yang dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang dan bahkan genosida," katanya seperti dilansir laman BBC News, Sabtu (7/5).

Ia mengatakan kelompok itu tidak akan dikalahkan oleh aksi militer semata, dan menyerukan diambilnya langkah untuk mengatasi 'akar penyebab ekstremisme kekerasan.'

Kubis mengatakan krisis kemanusiaan di Irak 'tetap mrupakan salah satu yang terburuk di dunia,' karena lebih dari 10 juta orang, sepertiga dari jumlah penduduk, membutuhkan bantuan internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement