Bapak Kimia Modern Tewas Dipenggal
Antoine Laurent Lavoisier dikenal sebagai 'Bapak Kimia Modern'. Ia menamai unsur karbon, hidrogen dan oksigen, menemukan peran oksigen dalam pembakaran dan respirasi, menetapkan air adalah senyawa hidrogen dan oksigen, menemukan sulfur merupakan unsur, dan membantu melanjutkan transformasi kimia dari ilmu kualitatif menjadi kuantitatif.
Sayangnya, pria kelahiran 26 Agustus 1743 di Paris itu harus tewas mengenaskan di tengah pergolakan revolusi Prancis.
Selama Revolusi Prancis yang dimulai pada 1789, orang-orang kaya dan orang yang bekerja untuk pemerintah berada di bawah ancaman. Pada 1793, kaum revolusioner mengakhiri Akademi Sains Prancis dan akademi masyarakat lainnya.
Pada 1794, Lavoisier dicap pengkhianat karena keterlibatanya dengan perpajakan. Ia juga tidak populer bagi para revolusioner karena mendukung ilmuwan asing yang asetnya ingin dikuliti kaum revolusioner.
Lavoisier dijatuhi hukuman mati oleh kaum revolusioner. Tuduhan dibuat-buat terhadap dirinya termasuk mencuri uang dari Perbendaharaan Prancis dan memberikannya kepada musuh-musuh Prancis.
Antoine Lavoisier meninggal dipenggal pada usia 50 tahun, 8 Mei 1794 di Paris. Ayah istrinya, Marie Anne dan 26 orang lainnya juga dihukum mati pada kesempatan yang sama.
Pada akhir 1795, pemerintah Prancis menemukan Lavoisier tidak bersalah atas semua tuduhan. Pada saat itu, tentu saja, itu sudah terlambat. Ia hanyalah korban tidak bersalah dari revolusi pemerintahan teror.
Selanjutnya: Balas Dendam, Soviet Boikot Olimpiade Los Angeles