Kamis 12 May 2016 17:11 WIB

Pendukung Rousseff: Ada Upaya Kudeta Pemerintahan Brasil

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Dilma Rousseff
Foto: Reuters/Ueslei Marcelino
Dilma Rousseff

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Sejumlah warga Brasil masih menunjukan dukungan pada Presiden Dilma Rousseff, Kamis (12/5). Mereka menyebut upaya pemakzulan sebagai kudeta.

Senator Telmario Mota mengatakan, proses hari ini lahir sebagai upaya balasan dendam dan kebencian. "Hari ini kita melihat upaya mengambil alih kekuasan dengan sebutan pemakzulan," kata Mota saat pidato di Senat.

Senator lain, Fatima Bezerra dari partai Rousseff, Partai Pekerja menyebut proses ini adalah sebuah lelucon. "Mereka yang mendukung kudeta ini tidak akan pernah dimaafkan," kata dia memperingatkan.

Senator perempuan lain, Vanessa Grazziotin dari partai Komunis Brasil mengatakan proses pemakzulan hanya awalan untuk mengakhiri program sosial yang dibangun Partai Pekerja. Mantan Presiden Fernando Collor de Mello memberikan pidato cukup panjang dalam debat di Senat.

Ia juga sempat menghadapi proses pemakzulan pada 1992. Mello tidak mengindikasikan putusannya dalam pidato. Ia bercerita soal tidak adilnya upaya pemakzulan terhadapnya yang pada akhirnya gagal.

Sebagian besar anggota Senat mengindikasikan mendukung pemakzulan. Artinya, posisi Rousseff akan digantikan oleh Wakil Presiden Michel Temer sementara proses peradilan berlangsung.

Kepala staf Presiden, Jaques Wagner mengatakan Roussef marah dengan ketidakadilan ini. Namun ia tetap menunggu hasil keputusan para senator. Rousseff berjanji untuk berjuang hingga akhir. "Saya tidak akan mengundurkan diri. Itu tidak pernah sekali pun terlintas dalam pikiran saya," katanya pada Selasa.

Baca juga, Brasil Alami Krisis Politik, Rousseff tak akan Mundur.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement