Selasa 17 May 2016 12:21 WIB

Kuba dan AS akan Lakukan Pembicaraan Mendalam

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Teguh Firmansyah
Momen canggung Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro usai konferensi pers di Istana Revolusi di Havana, Kuba, Senin, 21 Maret 2016.
Foto: NICHOLAS KAMM / AFP
Momen canggung Presiden AS Barack Obama dan Presiden Kuba Raul Castro usai konferensi pers di Istana Revolusi di Havana, Kuba, Senin, 21 Maret 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan baru terkait kerja sama dalam penegakan hukum dan pertanian selama beberapa bulan mendatang. Ini merupakan bagian untuk menormalkan hubungan setelah Perang Dingin.

Kuba membangun kembali hubungan diplomatik dengan AS tahun lalu setelah puluhan tahun permusuhan. Hubungan membaik keduanya ditandai dengan penawaran terhadap lingkungan, layanan pos dan penerbangan langsung.

Sebuah komisi bilateral bertemu pada Senin (16/5) di Havana untuk membangun peta jalan pembicaraan selama sisa tahun ini. Kepala delegasi Kuba Josefina Vidal mengatakan, ini akan mencakup lebih banyak kunjungan resmi.

"Agenda ini cukup ambisius," kata Vidal. Ia menambahkan, pembicaraan tentang hak kekayaan intelektual juga menjadi penentu.

 

Pada Maret, Presiden Barack Obama menjadi presiden AS yang pertama mengunjungi Kuba setelah 88 tahun. Kedutaan AS di Kuba dalam sebuah pernyataan mengatakan, kedua belah pihak membahas dialog tentang hak asasi manusia.

"Amerika Serikat berharap mengadakan pertemuan tersebut dalam waktu dekat. Besok (kami) akan membahas langkah-langkah spesifik yang berkaitan dengan keamanan bilateral dalam dialog penegakan hukum,"  ujar kedutaan.

Vidal yang jug Kepala Departemen Luar Negeri Kuba urusan AS mengatakan, negara pulau itu berharap siapapun yang menjadi presiden AS berikutnya akan terus memperdalam kerja sama tersebut. AS akan menggelar pemilihan umum pada 8 November nanti.

"Ketika Anda melihat jajak pendapat, mayoritas penduduk Amerika dan masyarakat Amerika Kuba mendukung normalissi hubungan," katanya. "Jadi, saya berharap pendapat mereka akan diperhitungkan," lanjut dia.

Baca juga, Untuk Pertama Kalinya Bendera Kuba Berkibar di Amerika.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement