Rabu 18 May 2016 08:37 WIB

Kritikus Putin Diserang di Bandara Rusia

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
Cossacks
Foto: Reuters/Alexander Demianchuk
Cossacks

REPUBLIKA.CO.ID, ANAPA -- Sebuah video yang diunggah di media sosial di Rusia baru-baru ini menunjukkan politisi oposisi Alexei Navalny dan sejumlah aktivis anti-korupsi diserang di bandara. Ia dilemparkan ke bawah dan ditendang oleh sekelompok orang.

Seperti dilansir Aljazirah, serangan yang terjadi pada Selasa (17/5), menunjukkan sejumlah Cossack mengenakan topi bulu tradisional dengan gaya seragam militer dan sepatu bot hitam melempar susu ke sekelompok orang di luar Bandara Anapa. Mereka kemudian menyerang kelompok yang diketahui salah satunya adalah Navalny.

"Cossack dan polisi melakukan serangan, tapi tentu saja otoritas yang mengorganisir mereka," kata Navalny yang saat itu sedang bepergian dengan istri dan anak-anak mereka juga.

Menurut Navalny penyerang termasuk sekitar 30 Cossack. Cossack merupakan sekelompok orang berbahasa Slavia Timur yang dikenal sebagai anggota demokratis, berpemerintahan sendiri, dan merupakan masyarakat semi-militer yang biasa terdapat di Rusia dan Ukraina.

Navalny menuduh polisi membantu merencanakan serangan itu dan tak melakukan apa-apa untuk menghentikan kekerasan. Menurutnya polisi telah mengikuti kelompoknya selama kunjungan empat hari ke daerah itu. Menurut Navalny lima orang terluka dalam serangan Selasa, termasuk dirinya. Sementara satu aktivis tergeletak setelah ditendang di kepala dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu salah satu Cossack, Dmitry Slobada mengatakan rencana mereka awalnya hanya melempar susu ke Navalny dan pendukungnya. Mereka hanya bermaksud menghina. Namun hal itu berubah menjadi kekerasan saat salah satu aktivis menyikut seorang Cossack tua hingga terjatuh.

"Pertarungan pecah karena pukulan itu. Kami hanya ingin menunjukkan kepada mereka tak ada ruang di sini bagi Navalny yang hidup dengan uang Amerika," kata Slaboda kepada stasiun radio Govorit Moskva.

Paramiliter Cossack selama ini membantu Rusia dalam berbagai hal. Mulai dari aneksasi Crimea dari Ukraina pada 2014 silam, hingga penyerangan pada kelompok punk Pussy Riot dengan cambuk dan gas air mata setelah mereka mencoba menyanyikan lagu yang mengejek Putin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement