Senin 23 May 2016 20:09 WIB

Pemindai Seluruh Tubuh Diuji Coba di Bandara Canberra

 Alat pemindai ini pernah diujicobakan di Bandara Sydney di 2011.
Foto: abc
Alat pemindai ini pernah diujicobakan di Bandara Sydney di 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Bandara di ibu kota Australia, Canberra, Senin (23/5), mulai melakukan uji coba penggunaan alat pemindai seluruh tubuh sebelum kemudian digunakan untuk seluruh penumpang internasional September mendatang.

Alat pemindai ini adalah sebuah teknologi baru yang bisa mendeteksi bahan-bahan berbahaya yang disembunyikan di balik pakaian seseorang penumpang. Alat ini digunakan sehingga pemeriksaan badan oleh petugas tidak akan diperlukan lagi. Teknologi ini pertama kali akan digunakan di Australia, tetapi alat yang sama sudah digunakan di banyak bandara di Eropa.

Menurut Steve Byron dari Bandara Canberra, penumpang akan diberi pilihan apakah mau melewati pemindai ini atau tidak. "Pemindai seluruh tubuh ini akan ditempatkan di bandara domestik di Bandara Canberra dan ini masih uji coba karena teknologi baru," katanya.

Mulai September 2016, Singapore Airlines akan menjadikan Canberra salah satu pemberhentian antara penerbangan Singapura dan Wellington di Selandia Baru.

Bandara Sydney dan Melbourne pernah melakukan uji coba pemindai seluruh tubuh seperti ini lima tahun lalu, tetapi beberapa kalangan memprotesnya karena dinilai melanggar hak pribadi. Byron mengatakan, hal tersebut tidak akan terjadi di Canberra. Ia mengatakan, masalah yang ada di bandara udara lainnya dengan cepat mereda setelah pemindai ini dioperasikan.

Penumpang yang menggunakan alat pemindai ini harus masuk ke dalam alat pemindai tersebut dan berputar 360 derajat dengan tangan diangkat dan menunggu beberapa saat sebelum dinyatakan lolos oleh petugas.

 

Baca juga: Fenomena Kelas Menengah Ngehe Indonesia Dibahas di Sydney

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-23/pemindai-seluruh-tubuh-mulai-diujicobakan-di-bandara-canberra/1583020
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement