Rabu 25 May 2016 07:55 WIB

Pasukan Internasional Ingin Bersihkan Raqqa Suriah dari ISIS

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.
Foto: AP Photo
Anggota ISIS ketika melakukan parade di Raqqa, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID,RAQQA -- Pasukan Kurdi dan Arab meluncurkan serangan melawan ISIS di Raqqa, Suriah, Selasa (24/5). Salah satu aliansi yang didukung AS ini mengerahkan 30 ribu pasukan.

Pasukan dikenal sebagai Syrian Democratic Forces. Koalisi pimpinan AS akan mendukung dengan pesawat tempur. Rusia juga mengatakan akan membantu. SDF tidak menyebut rencana merebut Raqqa.

Komandan SDF, Rojda Felat menulis di Twitter, tujuan serangan ini adalah membebaskan Raqqa Utara dan mereka yang hidup di bawah tekanan ISIS. "Kampanye ini bertujuan mengadang serangan teroris di Shaddadi, Tal Abyad dan Kobane, juga memastikan keamanan rakyat kami," kata komandan perempuan ini dilansir BBC.

Sumber SDF mengatakan pada kantor berita Kurdi, Rudaw, pasukan akan menyebar ke desa Big Fatiseh, Small Fatiseh dan Tishi. Mereka akan membersihkan wilayah ini dari ISIS.

Pada Selasa, SDF bergerak ke selatan dari Tal Abyad dekat perbatasan Turki menuju Ain Issa. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan bentrokan sudah terjadi.

Kontributor BBC, Quentin Sommerville mengatakan pasukan ISIS telah siap menyerang. Upaya pertahanan juga dilakukan di Raqqa, ibukota de facto ISIS. "Mereka sudah memperpanjang saluran terowongan," kata Sommerville.

Juru bicara Koalisi AS, Kolonel Steve Warren mengatakan operasi SDF itu bertujuan menekan Raqqa. Namun tidak merebutnya. Menurutnya, SDF sejauh ini baru menghadapi rintangan kecil.

Aliansi SDF didominasi oleh milisi Kurdi Popular Protection Units (YPG). Mereka telah menjadi sekutu kunci koalisi AS selama dua tahun. Kolaborasi keduanya telah berhasil mengurangi jumlah musuh, terutama di Suriah bagian utara.

Kurdi melancarkan aksi darat sementara AS membantu dengan kekuatan di udara. Sejauh ini, 26 ribu km persegi telah berhasil diambil alih. Wilayah termasuk 400 km sepanjang perbatasan Turki.

Pada Selasa, kelompok aktivis anti-ISIS di Raqqa melaporkan sejumlah serangan udara di utara. Pertempuran mulai intensi di sekitar desa Heisha. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan Moskow siap berkoordinasi dengan SDF dan AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement