Rabu 25 May 2016 15:59 WIB

Netanyahu Diduga Terkait Skandal Perjalanan Dinas

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Benjamin Netanyahu
Foto: AP/Gali Tibbon
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikritik menyusul laporan dari pengawas keuangan negara yang menyimpulkan adanya hal mencurigakan mengarah pada tindakan pidana terkait catatan keuangan Netanyahu. Pengawas keuangan menuduh perdana menteri tak mengungkapkan secara rinci perjalanan-perjalanannya yang didanai asing satu dekade lalu.

Seperti dilansir Aljazirah, laporan diterbitkan Pengawas Keuangan Joseph Shapira pada Selasa (24/5), mencatat banyaknya perjalanan Netanyahu termasuk beberapa bersama keluarganya dibiayai oleh pemerintah asing, lembaga-lembaga publik dan pengusaha.

Namun Netanyahu tak melaporkan satu pun dari perjalanan itu ke komite pemerintah. Sehingga tak diketahui apakah dana tersebut merupakan hadiah ilegal dan melanggar hukum Israel atau tidak.

Laporan fokus pada perjalanan Netanyahu periode 2002 hingga 2005. Kala itu ia masih menjabat sebagai menteri keuangan Israel. "Perjalanan Netanyahu dengan keluarganya yang didanai oleh sumber eksternal saat ia menjadi menteri keuangan menyimpang dari aturan dan dapat memberi kesan menerima hadiah atas dasar kepentingan," kata laporan.

Menanggapi hal itu, Netanyahu melalui pengacaranya membantah melakukan kesalahan tersebut. Namun hingga kini juga belum jelas apakah Jaksa Agung Israel akan meluncurkan penyelidikan kriminal atas kasus ini.

Pengacara Netanyahu mengklaim perjalanan tersebut dilakukan untuk menghadiri penggalangan dana untuk Israel. Pihak penyelenggara menurutnya membayar biaya tamu mereka dari luar negeri.

Baca juga, Netanyahu Bersumpah Dataran Golan akan Selamanya Milik Israel.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement