Pada tahun 1984 Ali didiagnosis terkena sindrom parkinson, penyakit yang terhubung ke trauma kepala berat yang diderita selama karier bertinju. Keterampilan motorik mantan juara ini telah perlahan-lahan menurun, dan gerakan dan pidatonya terbatas. Terlepas dari Parkinson, Ali tetap dalam sorotan publik, berkeliling dunia untuk membuat kegiatan kemanusiaan. Dia bertemu dengan pemimpin Irak Saddam Hussein (1937-2006) pada 1990 untuk merundingkan pembebasan sandera Amerika, dan pada tahun 2002 ia pergi ke Afghanistan sebagai Utusan Perdamaian PBB.
Advertisement