REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Museum ternama Kota Paris, Prancis memiliki 72 jam untuk menyelamatkan karya seni di ruangan bawah tanah sebelum terendam banjir yang meninggi hingga di atas enam meter. Museum Louvre dan Orsay yang menghadap sungai Seine ditutup untuk umum pada Jumat (3/6) untuk mengevakuasi karya-karya di dalamnya.
Di Louvre, kurator bergegas memindahkan 250 ribu karya seni ke tempat yang lebih tinggi. Para pekerja terlihat menumpuk puluhan peti bertuliskan 'mudah rusak'. Peti-peti itu berisi patung berharga, vas dan karya seni yang ditumpuk di koridor.
"Tujuannya adalah untuk mengamankan karya yang terletak di daerah rawan banjir dengan memindahkannya ke lantai yang lebih tinggi," kata pihak museum dalam siaran resminya dilansir dari ABC News.
Museum paling banyak dikunjungi di dunia ini meminimalisir ancaman banjir dengan pompa air di ruang bawah tanah dan memasang pintu tahan air.
"Untuk museum, bahkan jika untungnya tidak ada banjir hari ini, ada proses otomatis gudang untuk memindahkan karya di gudang bawah ke lebih tinggi," kata wakil walikota Bruno Julliard kepada radio France Inter.
Galeri yang memegang koleksi terbesar karya impresions di dunia, termasuk lukisan terbaik oleh Renoir, Manet, Van Gogh dan Degas, serta 24 karya Gauguin ini beberapa bulan sebelumnya sempat melakukan simulasi banjir.
"Ini sedikit menakutkan, semua yang terjadi," kata seorang wanita dari Marseille, Odile. Ia mengatakan, belum lama ini penduduk kota melakukan simulasi banjir, bagaimana mengevakuasi museum dan warga. "dan sekarang itu nyata terjadi," katanya kepada NBC News.
Baca juga, Jerman-Prancis Terendam Air, Lima Tewas.
Sungai Seine meluap akibat curah hujan tinggi yang membasahi kawasan Eropa. Tingkat curah hujan Prancis Mei ini merupakan yang tertinggi sejak 1873. Bahkan, Seine bisa meluap lebih tinggi lagi. Salah satu kaya terkenal yang berada di museim ini adalah lukisan Mona Lisa, potret ikonik Leonardo da Vinci.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
