REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Seniman yang membuat lukisan bergambar bendera gerakan Papua Merdeka “Bintang Kejora” di sebuah dinding di pusat Kota Darwin telah diminta pemilik bangunan menghapusnya sesegera mungkin menyusul permohonan dari tekanan pihak luar.
Dalam sebuah email yang didapatkan oleh ABC, pegawai dari Randazzo Properties mengatakan perwakilan dari kelompok seniman yang memiliki dinding menghendaki lukisan mural itu dihapus pekan ini juga dan telah menghubungi pemilik bangunan di sekitarnya untuk memberikan akses.
"Mengingat tekanan dari pihak luar saya telah diminta agar lukisan mural itu dihapus dalam waktu sesegera mungkin dan mulai menempatkan sesuatu di dinding tersebut,” kata pegawai Randazzo Properties dalam emailnya.
Aktivis dari warga Australia untuk Pembebasan Papua Barat kepada ABC mengatakan mereka telah diberitahukan hal yang sama oleh pegawai Randazzo Properties yang dimaksud dengan tekanan pihak luar adalah Konsulat Indonesia di Darwin.
Konsulat Indonesia di Darwin, Andre Siregar mengatakan dirinya tidak pernah berhubungan dengan pemilik dinding yang dilukis mural bendera Papua Merdeka tersebu. Namun, dia telah menulis kepada Pemerintah Northern Territory pada Agustus 2015 untuk mengajukan keberatannya atas gambar bendera Papua Barat di mural tersebut.
Siregar mengatakan dirinya mengakui kebebasan berekspresi di Australia, tapi mural tersebut memiliki kedekatan fisik dengan Kantor Konsulat Indonesia dan Gedung Parlemen sehingga menimbulkan pertanyaan dari pejabat Indonesia yang berkunjung atas tingkat dukungan Australia bagi gerakan pembebasan Papua Barat.
Siregar mengatakan dia meyakini ada dua orang di Darwin yang mendukung gerakan Pembebasan Papua Barat. Salah satu seniman mural ini, Juni Mills, mengatakan dinding tersebut telah digunakan oleh seniman yang berbeda selama bertahun-tahun dengan menampilkan berbagai pesan.