REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Seekor harimau benggala di Kebun Binatang Nasional dan Aquarium Canberra yang dikenal dengan nama Bakkar mati.
Dari informasi yang diunggah di akun Facebook mereka, Kebun Binatang Nasional dan akuarium Canberra mengaku memutuskan mengeutanasia harimau berusia 21 tahun tersebut pada Sabtu lalu.
Belakangan ini Bakkar mulai menunjukkan tanda-tanda usia lanjut. Namun, baru setelah kesehatannya menurun jauh pada akhir pekan ini, pengelola kebun binatang memutuskan untuk mengeutanasia harimau itu. Kebun binatang mengatakan, setiap kemungkinan yang ada sudah dilakukan untuk mempertahankan kesehatan Bakkar, kesejahteraan, dan kenyamanannya.
"Kami sangat berduka sekali karena harus mengucapkan selamat tinggal pada harimau benggala kami yang cantik, Bakkar. Kematiannya akan meninggalkan kekosongan besar, Bakkar adalah favorit khusus untuk begitu banyak staf, relawan, dan anggota kebun binatang. Selamat malam, anak cantik. Sebuah raksasa lembut sampai akhir. Kami semua akan merindukanmu,” katanya.
Kebun binatang mengatakan, Bakkar baik dan dicintai oleh pengunjung.
"Dia menghabiskan sebagian besar hari-hari, bahkan ketika hari sangat dingin berada dekat dengan jendela di mana ia bisa menonton masyarakat umum, tapi begitu orang masuk ke bungalo ia akan pindah ke sana untuk semalaman. Meski ia memiliki akses ke sarangnya juga, dia biasanya tinggal di mana orang-orang berada. Dia adalah seorang duta besar untuk spesiesnya dan membantu memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kesadaran tentang penderitaan harimau di alam liar," tulis sebuah pesan simpati.
Bakkar lahir pada 30 Desember 1994 dan menghabiskan waktu sebagai anak harimau atau cub di Dreamworld di Gold Coast sebelum ia pindah ke Kebun Binatang Canberra 11 tahun yang lalu. Jangka hidup rata-rata seekor harimau benggala adalah sekitar 10 sampai 12 tahun di alam liar dan sampai 20 tahun di penangkaran.