REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Halte-halte bus yang dibuat pada 1920-an telah dimasukkan sebagai peninggalan bersejarah di ibu kota Australia, Canberra dan karenanya dilindungi dan dilestarikan.
Selain itu, sebuah observatorium yang tidak lagi digunakan juga dimasukkan ke dalam daftar peninggalan yang perlu dilindungi. Dewan Perlindungan Sejarah ACT mengatakan 12 halte bus tersebut sudah berusia lebih dari 90 tahun, dan dibangun bersamaan dengan pembangunan kota Canberra.
Menurut Dewan Perlindungan Sejarah, halte bus tersebut merupakan peninggalan penting karena menunjukkan pola perencanaan transportasi dan pembangunan infrastruktur sipil di kota tersebut. Hanna Jaireth dari Dewan mengatakan halte bus yang dibangun dari bahan kayu tersebut memiliki arti sejarah penting.
"Ketika halte bis ini dibangun pertama kali di 1923, belum banyak mobil di Canberra, dan pegawai negeri di ibu kota yang baru dibangun ini harus naik bus ke kantor. Ini merupakan pertanda pentingnya perencanaan tata kota di Canberra. Perencanaan yang berkualitas selama puluhan tahun merupakan sesuatu yang istimewa yang kita miliki" katanya.
Berbagai halte bus ini masih berdiri di daerah-daerah di dalam kota Canberra, diantaranya di Deakin, Ainslie dan Yarralumla.
"Ke-12 halte bus kayu ini adalah halte tersisa dari begitu banyaknya halte yang sebelumnya ada di berbagai sudut kota. Di antaranya memang sudah ada yang mengalami kerusakan karena tangan jahil maupun cuaca dan yang lainnya," kata Jaireth.
Beberapa halte ini sekarang harus diperbaiki karena kayunya lapuk atau sudah dirusak tangan jahil, dan hanya 10 di antaranya dalam kondisi bagus. "Karena itu, mereka dianggap dalam keadaan berbahaya." kata Jaireth.
Canberra memang dikenal dengan halte bus yang memiliki desain yang unik, termasuk beberapa diantaranya berbentuk setengah lingkaran.
Tempat menunggu bus di Canberra berbentuk setengah lingkaran di kawasan Holder.
"Beberapa orang sangat menyukai keberadaan halte-halte tersebut, mereka menjadi bagian dari seni urban. Beberapa diantaranya sudah dicat kembali sehingga menjadi menarik oleh kelompok masyarakat. Saya kira pada akhirnya mereka menjadi sangat jarang dan dalam keadaan bahaya, dan ada yang mengusulkan maka dijadikanlah peninggalan sejarah," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika