Sabtu 11 Jun 2016 00:01 WIB

Benarkah Diet Makanan Mentah tak Sehat?

Makanan Mentah (Ilustrasi)
Foto: Womanitely
Makanan Mentah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Belakangan ini, setiap kafe trendi memiliki lemari kaca penuh dengan makanan mentah atau ‘raw food’ –yang biasanya dikemas dengan kurma, biji kakao dan bahan-bahan misterius lainnya yang dirancang memicu rasa bersalah, yang biasanya menyertai camilan kopi dan kue.

Tapi apa sebenarnya diet makanan mentah dan dari mana ia (dan makanan ringan sejenis ini) berasal?

Seperti namanya, penggemar makanan mentah mendukung diet yang terdiri dari makanan mentah sepenuhnya, atau setidaknya secara substansial.

Beberapa penggemar makanan mentah memasukkan daging, telur dan atau susu mentah dalam diet mereka. Tetapi untuk sebagian besar, kampanye makanan mentah ini dipimpin oleh para vegan yang hanya makan buah, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian mentah.

Sejarah gerakan ini bisa ditelusuri kembali dari tahun 1850-an, ketika pendeta Presbyterian dan promotor reformasi diet, Sylvester Graham, memulai Komunitas Vegetarian Amerika. Tapi ahli gizi dan blogger asal Sydney, Catherine Saxelby mengatakan diet makanan mentah benar-benar mencuat ke perhatian publik sekitar 30 tahun yang lalu.

"Makan mentah telah menjadi bagian besar dari gerakan kesehatan alternatif. Sempat besar pada tahun 1980 dengan Leslie Kenton, ahli naturopath Inggris, memulai gerakan 'energi mentah' ini. Dan tampaknya ini kembali tren lagi sekarang," kata Catherine.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/tren-kuliner/pro-kontra-diet-makanan-mentah/7498556
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement