Jumat 10 Jun 2016 23:21 WIB

3.000 Pengungsi Diselamatkan dari Pantai Italia

Red: Ilham
Puluhan ribu imigran mencoba menyeberangi Laut Mediterania menuju Eropa.
Foto: AP
Puluhan ribu imigran mencoba menyeberangi Laut Mediterania menuju Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Lebih dari 3.000 migran dengan perahunya diselamatkan di Mediterania selama dua hari terakhir. Penjaga pantai Italia melaporkan ada dua jenazah yang ditemukan di sana.

Penjaga pantai mengkoordinasikan penyelamatan migran dari 15 perahu yang berbeda pada Kamis (9/6) dengan total 1.950 orang. Dua jenazah ditemukan dari perahu karet. Sementara 1.100 migran diselamatkan di laut pada Rabu (8/6).

Penjaga pantai tidak punya rincian tentang kebangsaan dari para migran, maupun terkait dua jenazah itu. Semua proses penyelamatan itu terjadi antara Italia dan Libya, di mana para penyelundup manusia beroperasi dengan impunitas di tengah kekacauan perang saudara di negara itu.

Kapal Inggris HMS Enterprise dan kapal Jerman FGS Frankfurt, berpatroli di daerah itu sebagai bagian dari operasi anti-penyelundupan manusia Uni Eropa. "Kedua kapal bersama-sama menyelamatkan migran dari tujuh kapal," kata seorang juru bicara penjaga pantai.

Sebuah kapal organisasi kemanusiaan Dokter Tanpa Batas, Dignity 1, menyelamatkan hampir 500 orang dari empat kapal. Sementara kapal Phoenix, yang dijalankan oleh kelompok kemanusiaan Migrant Offshore Aid Station, menyelamatkan 243 orang dari dua perahu.

Italia berada di garis depan krisis migrasi Eropa, yang sekarang memasuki tahun ketiga. Hampir 50 ribu orang telah datang ke pantai di Italia tahun ini, menurut Kementerian Dalam Negeri, sekitar 10 persen lebih sedikit dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.

Cuaca hangat dan laut tenang telah menyebabkan lonjakan upaya penyeberangan selama tiga pekan terakhir. Sekitar 320 migran diyakini telah tenggelam di lepas pantai pulau Crete Yunani pekan lalu. Sejauh ini 2.809 kematian telah tercatat tahun ini, sekitar 1.000 orang lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement