REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin muda Korea Utara Kim Jong-un menutup sebuah desa percontohan Pyongyag Fol Village atau yang disebut mini-Pyongyang. Proyek tersebut dipelopori paman Kim, Jang Song-thaek yang dieksekusi mati oleh Kim.
Desa takyat yang berisi versi miniatur bangunan ibu kota dan diyakini menghabiskan jutaan dolar uang negara merupakan gagasan dari ayah diktator Kim Jong-Il.
"Sejak awal bulan lalu, suara ledakan telah terdengar di dalam kawasan," kata seorang sumber dilansir dari Daily and Sunday Express, Sabtu (18/6).
Lainnya menambahkan, penutupan tersebu tampaknya mencerminkan kegelisahan Kim tentag kemungkinan munculnya pengkhianat setiap saat. "Bahkan saat ia telah mengkonsolidasikan kekuatan melalui teror," ujarnya.
Namun, juru bicara biro perjalanan yang mengkhususkan diri dalam tur Korut mengatakan, para pejabat pariwisata negara itu mengklaim penutupan hanya sementara. "Kami diberitahu pekan lalu itu ditutup untuk renovasi," ujarnya.
Jang Sok-thaek, secara luas dianggap sebagai orang paling kuat kedua di Korut. Ia dieksekusi setelah dinyatakan bersalah karena melakukan pengkhianatan. Kim bahkan menyebut Jang sebagai 'sampah manusia tercela' dan 'lebih buruk dari anjing'.
Kantor berita negara mengklaim, ia telah dieksekusi karena berusaha merebut kekuasaan dan menggerakan ekonomi menjadi bencana tak terkendali.