REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA BARAT -- Australia dikenal sebagai kawasan yang memiliki banyak satwa liar eksotis. Tapi seorang peneliti tamu meyakini Australia juga merupakan rumah bagi predator penabrak tercepat di dunia. Karaops merupakan sejenis laba-laba kecil, bertubuh pipih yang hanya ditemukan di Australia.
Peneliti asal Kalifornia, AS Sarah Cres menghabiskan waktu menyusuri kawasan Australia Tengah dan Utara selama 60 hari, untuk mengumpulkan sebanyak mungkin sampel hewan ini.
“Kami amat tertarik dengan cara binatang ini bergerak. Kami mengetahui keberadaan hewan ini secara tidak sengaja kalau meraka menyerang mangsanya dengan cara sangat cepat, dan bisa jadi mereka adalah predator terestrial yang melakukan penyergapan paling cepat di bumi ini,” katanya.
Laba-laba ini telah menjadi perjalanan yang amat melelahkan selama 38 tahun, bagi ilmuwan berusia 38 tahun yang mempelajari spesies arachnid di Akademi Sains Kalifornia di San Francisco.
Dia dan asisten penelitinya telah menyusuri kawasan Utara Australia Barat (WA) dan Northern Territory dengan mobil empat mesinnya yang selalu penuh cipratan lumpur, mengunjungi kawasan bebatuan terpencil di lokasi-lokasi yang dia sebut "membalik bebatuan".
"Anda mengemudi setiap hari, bahkan di malam hari, mendirikan kemah dan tidur dan anda melakukannya lagi. Kadang-kadang kita tidak bisa menemukan laba-laba ini di tempat di mana spesimen ini telah ditemukan sebelumnya, karena informasi yang sedikit dan banyak sekali Kita tidak bisa ke situs itu lagi karena sudah ada aktivitas pertambangan, sehingga membuatnya sulit," katanya.
Namun upaya Crews terbayarkan karena sekarang dia sudah memiliki 100 sampel dalam botol uji coba kecil yang ditempatkannya di dalam koper untuk dibawa ke AS. Di laboratorium, nantinya laba-laba ini akan difilmkan untuk mengambil gambar mereka menyergap mangsanya yang biasanya adalah jangkrik hidup.