Kamis 23 Jun 2016 11:42 WIB

Pekerja Tambang Australia Diculik di Nigeria

Korban penculikan (ilustrasi)
Foto: www.karimatafm.com
Korban penculikan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Sebanyak tiga orang pekerja Australia dan seorang dari Selandia Baru yang bekerja untuk sebuah perusahaan tambang yang berkantor di Perth, Australia Barat diculik di Nigeria.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop, Kamis (23/6), mengungkapkan ia sedang bekerja sama dengan timpalan di Nigeria guna mencari detil insiden yang terjadi di kawasan tenggara Nigeria tersebut. Menurut politisi perempuan asal daerah pemilihan Curtin itu, pemerintah Australia menangani masalah penculikan yang menimpa pekerja tambang di Nigeria secara sangat serius.

Para pekerja yang merupakan pegawai Macmahon itu diperkirakan disandera oleh kelompok bersenjata. Kepolisian setempat sebelumnya merilis informasi tiga warga asing, dua dari Australia dan satu dari Afrika Selatan, berikut dua orang Nigeria telah diculik dan sopir kendaraan mereka ditembak mati.

Peristiwa ini terjadi di distrik Akpabuyo, dekat ibu kota negara bagian Cross River, Calabar, pada pukul 07.00, Rabu (22/6).

Seorang saksi mata, seperti dilansir ABC, menyebutkan para sandera dikumpulkan dan dimasukkan ke sebuah kapal yang sudah menunggu.

"Polisi telah mengetahui ada lima orang menjadi sandera," kata Komisioner Polisi Nigeria, Jimoh Ozi-Obeh yang menyebutkan pihaknya bekerja bersama Angkatan Laut Nigeria untuk memastikan semua sandera tidak dilukai atau dibunuh.

Hingga berita ini disiarkan, kepolisian Nigeria belum mendapat informasi terkait uang tebusan yang diminta oleh para penculik. Macmahon, perusahaan yang dikontrak oleh perusahaan semen LafargeHolcim mengaku telah mendapat informasi terkait penculikan.

Juru bicara LafargeHolcim, Viola Graham-Douglas menyatakan perusahaannya bekerja dengan pihak-pihak keamanan untuk mengatasi masalah ini.

Macmahon mendapat kontrak senilai 24 juta dolar Australia (setara Rp 236 miliar) per tahun dari United Cement Company of Nigeria (UniCem) untuk menghasilkan semen pabrik di Mfamosing, dekat Calabar. UniCem adalah perusahaan modal gabungan konglomerat Franco-Swiss Lafarge-Holcim dan Flour Mills Nigeria, demikian menurut laman resmi perusahaan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement