Rabu 15 Sep 2021 09:56 WIB

Kelompok Bersenjata Culik 20 Warga Asing di Hotel Meksiko

Warga asing yang diculik diyakini berasal dari Haiti dan Venezuela

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Tanaman ganja melambai tertiup angin bersama dengan bendera Meksiko di sebuah kamp di luar gedung Senat di Mexico City, Kamis, 16 Juli 2020.
Foto: AP/Fernando Llano
Tanaman ganja melambai tertiup angin bersama dengan bendera Meksiko di sebuah kamp di luar gedung Senat di Mexico City, Kamis, 16 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Sekelompok orang bersenjata menyerbu sebuah hotel di negara bagian San Luis Potosi di Meksiko tengah pada Selasa (14/9). Kelompok tersebut menculik sekitar 20 warga asing. Kantor jaksa agung negara bagian itu mengatakan warga asing yang diculik diyakini berasal dari Haiti dan Venezuela.

Sekelompok orang bersenjata itu mengobrak-abrik gedung dan pergi dengan membawa buku tamu. Hal ini membuat petugas sulit untuk mengidentifikasi siapa saja yang diculik di Hotel Sol y Luna di Matehuala, yang terletak sekitar 195 kilometer utara kota San Luis Potosi.

Baca Juga

"Kami sedang berusaha menemukan identitas mereka," kata Jaksa Agung negara bagian itu, Arturo Garza Herrera.

Garza menjelaskan pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan dan berusaha menyelamatkan para tamu hotel yang diculik. Namun dalam pernyataan itu, Garza tidak menjelaskan apakah orang Haiti dan Venezuela yang diculik adalah migran yang menuju ke Amerika Serikat.

Banyak migran menghadapi bahaya ekstrem dalam perjalanan mereka ke Amerika Serikat berupa penculikan, pemerasan, pemerkosaan, dan bahkan pembunuhan. Beberapa migran juga diwajibkan bekerja untuk kartel narkoba yang memperebutkan rute perdagangan narkoba.

Pada Juni, sebuah kelompok hak asasi manusia melaporkan sekitar 3.300 migran terdampar di Meksiko sejak Januari karena kebijakan perbatasan AS. Mereka telah diculik, diperkosa, diperdagangkan, atau diserang.

Baca juga : Pria Ditangkap karena Ancam Tembak Jamaah Masjid Woodland

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement