Selasa 05 Jul 2016 08:15 WIB

Koalisi Malcolm Turnbull Berpotensi Kompromi dengan Partai Lain

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Foto: AP Photo/Rob Griffith
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia menghadapi kemungkinan munculnya Parlemen yang menggantung setelah sejumlah pemilih meninggalkan kubu Koalisi dalam Pemilihan federal, yang membuat Perdana Menteri Malcolm Turnbull berpotensi menempuh kompromi dengan kubu independen dan partai kecil untuk tetap berkuasa.

Para pemilih membuang sekitar selusin anggota Parlemen dari kubu Koalisi dengan Pemerintahan saat ini menderita penurunan suara sebesar 2,8 persen.

Pemerintah Australia saat ini masih berpeluang untuk mengklaim 72 kursi -turun dari 90- dengan setengah lusin di antaranya belum bisa disimpulkan, dan munculnya prospek hasil yang belum jelas hingga akhir minggu ini.

Meskipun hasil Pemilu masih menggantung, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, terdengar percaya diri ketika ia berbicara pada tengah malam, untuk menemui pendukungnya di Sydney. "Saya bisa melaporkan, berdasarkan masukan yang saya terima dari pejabat partai, kami memiliki keyakinan bahwa kami akan membentuk mayoritas Pemerintahan Koalisi di Parlemen berikutnya," kata PM Turnbull.

Ia menambahkan, "Dan tentu saja, kami adalah satu-satunya partai yang memiliki kemampuan atau kemungkinan untuk melakukan hal itu."

Tiga anggota Parlemen asal Tasmania dari kubu Koalisi terlempar sementara empat anggota Partai Liberal di New South Wales kehilangan kursi mereka.

Hasil suara yang belum jelas hingga Ahad (3/7) dini hari, yakni kursi untuk Queensland yang berada di Capricornia, Forde dan Flynn, bersama dengan Batman di Victoria, Hindmarsh di Australia Selatan dan Cowan di Australia Barat.

Menemui para pendukungnya di Melbourne, Pemimpin Oposisi Bill Shorten menyatakan "Partai Buruh telah kembali".

"Tiga tahun setelah Partai Liberal berkuasa dengan berbagai guncangan, mereka telah kehilangan mandat mereka. Apapun yang terjadi minggu depan, PM Turnbull tak akan bisa mengklaim bahwa warga Australia telah mengadopsi agenda ideologinya," utara Bill Shorten.

Bill telah menyampaikan permohonan langsung kepada anggota senat di DPR Australia bahwa ia akan butuh untuk membentuk pemerintahan.

"Saya berjanji kepada warga Australia Partai Buruh yang saya pimpin akan berusaha untuk mendengar aspirasi warga di Parlemen ke-45. Dalam semangat itu, saya ingin mengucapkan selamat kepada setiap anggota dari semua partai, dan mereka yang independen, mereka yang baru terpilih (2/7) malam ini," sebutnya.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pemilu-australia-koalisi-malcolm-turnbull-hadapi-potensi/7564982
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement